Jumat, 23 Oktober 2015

From Idealis to be Realist



Setelah melewati akhir yang mendebarkan 1 hari itu tepatnya tanggal 4 Juni 2013, di mana nyawa dipertarukan hanya untuk mendengar kata 'lulus'. akhirnya aku bisa bernapas lega, setelah aku dan temanku dipanggil ke ruang jurusan dan dilaporkan bahwa kami lulus dengan sangat memuaskan. alhamdulillah.

mengenang masa-masa itu saya baru mengerti bahwa hidup itu tidak mudah, perlu perjuangan dan doa yang terus mengalir tiada henti dan selalu berharap yang terbaik, namun adakalanya pikiran negatif merasuki setiap sel saraf dalam otak ini. tetapi dengan keyakinan dan dukungan yang dahsyat dari orang-orang terdekat semua pikiran negatif langsung lenyap seketika berubah menjadi energi yang membantu saya untuk tetap maju melakukan yang terbaik.


Hingga akhirnya hari menyenangkan pun tiba,,it's Graduation Day,, tidak terbayangkan oleh saya , hanya untuk memakai baju toga ini saya harus jatuh-bangun mendapatkannya dalam waktu yang cukup lama (sekitar 4 thn lebih) . Tentu saja karena berbagai faktor kelulusan ini tertunda. Derai tawa dan air mata haru semuanya tercurahkan di hari yang membanggakan itu. Dan semuanya bermula dari sini , kehidupan saya selanjutnya. akan menjadi apakah saya?

Awalnya saya kira setelah merayakan kelulusan saya sebagai sarjana, semuanya akan selalu berakhir bahagia, lancar dan menyenangkan. Meraih IPK dengan nilai yang cukup baik, mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan, membangun keluarga yang bahagia, memiliki usaha sendiri dan masih banyak lagi. Mungkin itu adalah harapan mutlak yang dimiliki setiap "fresh graduation". Yang mungkin pada akhirnya semua akan menemukan jalan masing-masing.

Seperti halnya saya, mungkin terdengar lucu. saya jelas berasal dari jurusan pendidikan, yang nota bene setelah selesai kuliah akan menjadi guru. Namun, dengan sigap saya menampik kenyataan tersebut, saya meyakinkan diri saya sendiri bahwa masih ada peluang untuk mendapatkan pekerjaan di bidang lain. Semua saya coba, dari melamar lewat internet, mengikuti beberapa jobfair hingga akhirnya saya stuck menjadi freelance dan honorer ( untuk saat ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar